Pura-pura Hamil, Perempuan Hong Kong Selundupkan Anak Kucing Keluar Taiwan
Seorang tersangka pencuri kucing dari Hong Kong dilaporkan berusaha menyelundupkan dua anak kucing jenis Persia melalui bandara terbesar Taiwan. Tersangka menyembunyikan kedua anak kucing itu dalam bajunya agar tampak seperti sedang hamil, kantor berita AFP melaporkan, mengutip laporan media setempat, Selasa (19/2).
Upaya nekat itu membuat otoritas Bandara Taoyuan melakukan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana caranya tersangka bisa lolos dari pemeriksaan keamanan tanpa diketahui sedang membawa dua kucing selundupan.
Menurut laporan tabloid Taiwan itu, polisi mendapat rekaman dari bandara yang memperlihatkan perempuan tersebut membawa tas putih. Saat meninggalkan toilet umum sebelum melewati pemeriksaan keamanan, perempuan tersebut terlihat lebih berisi.
Chang Chin-yi, seorang peternak kucing, pemilik kedua anak kucing itu mengatakan kepada AFP, dua anak kucing yang bernama Anggi dan Da Lili, telah dicuri pada 5 Februari.
“Kejadiannya saat waktu makan. Saya masuk dengan semangkuk daging dan saat itu lah saya menyadari kucing-kucing itu sudah hilang,” katanya di apartemen miliknya di pinggiran New Taipei City. Chang memiliki 40 kucing persia yang dijual seharga $3.300 dolar atau Rp 46.34 juta per kucing.
Chang langsung teringat seorang perempuan Hong Kong yang berencana membeli Anggi dan pernah tinggal di rumahnya selama sebulan.
Chang urung menjual kucingnya karena khawatir perempuan tersebut sudah punya terlalu banyak kucing.
“(Dia) tiba-tiba histeris. Dia menangis dan berteriak-teriak melalui telepon ketika dia mendengar hal itu,” kata Chang.
Rekaman kamera pengawas di luar apartemen Chang menunjukkan, perempuan itu meninggalkan gedung melalui pintu samping dengan menentang satu kucing di masing-masing lengan. Anak-anak kucing itu kemudian dimasukkan ke tas putih.
AFP menghubungi suami dari perempuan Hong Kong itu melalui telepon pada Selasa (19/2). Seorang pria, yang mengaku suami dari tersangka tersebut, menjawab telepon dan mengatakan tidak mengetahui rencana istrinya. Menurutnya, kedua anak kucing itu dipelihara oleh teman Chang yang tinggal di Hong Kong.
“Kami minta maaf atas kejadian itu,” kata suami tersangka kepada AFP.
Kepolisian New Taipei City membenarkan kasus itu ditangani sebagai kasus pencurian. Tapi polisi tak bisa banyak membantu karena tidak ada perjanjian ekstradisi antara Hong Kong dan Taiwan.
Bandara Taoyuan tidak membalas permintaan untuk komentar.
Chang mengatakan dia akan terbang ke Hong Kong dalam beberapa hari mendatang untuk mencari solusi hukum.
Masih belum jelas bagaimana nasib Anggi dan Da Lili.
Kucing-kucing yang tiba di Hong Kong tanpa surat-surat resmi harus dikarantina selama empat bulan atau berisiko dimatikan. Taiwan hanya menerima kucing-kucing dari Hong Kong yang dilengkapi sertifikat bebas rabies
Tidak ada komentar